Pasti kita pernah merasa kecewa mungkin karena semua harapan
yang kita inginkan tak urung terjadi.
Atau juga kita pernah merasa sangat lelah dengan semua yang
kita alami dalam hidup, semua terasa menjadi sangat berat. Sampai kita merasa
apa yang kita alami dalam hidup kita melebihi kekuatan kita.
Atau juga kita pernah merasa takut dan khawatir akan hal yang
ada didepan kita, kita takut bahwa kita tak akan dapat melaluinya, karena kita
merasa tidak cukup kuat untuk menjalaninya.
Atau pernahkah kita merasakan seperti sudah kering dan sudah
kehabisan tenaga, kehilangan motivasi, tak punya tujuan, tak bersemangat.
Tahukah kita semua hal yang kita alami itu dikarenakan kita
tidak memiliki energi yang cukup untuk terus tumbuh. Kita terlalu lelah
"berjibaku" dan sangat fokus pada kesibukan dan aktivitas kita sampai
"babak belur" tanpa memberi asupan "gizi" yang memadai
untuk sumber energi kita.
Kecenderungan manusia yang sudah jatuh kedalam dosa adalah
"Mengandalkan diri sendiri". Kejadian 3:8 "Ketika mereka
mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada
waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah
di antara pohon-pohonan dalam taman."
Dari nats diatas dapat kita lihat perilaku dari manusia yang
mencoba bersembunyi dan berusaha menghindar dari Allah, mencoba untuk bertahan
dengan dirinya sendiri. Tapi kita tahu bahwa semua itu adalah sia-sia.
Kecenderungan ini justru membuat manusia menjadi lupa bahwa
manusia hanya sebatas debu dan tanah, kita memerlukan Tuhan sebagai sumber
kekuatan kita.
Hal yang sama juga diperlihatkan oleh bangsa israel, Keluaran
33:3 "yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku
tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar
tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
Tegar tengkuk adalah istilah untuk "Pembangkang",
orang yang sulit diarahkan, bangsa israel sulit untuk menerima pimpinan Tuhan
secara total. Mereka tidak percaya dan menyembah allah lain yang mereka buat
sendiri. Akhirnya energi mereka habis untuk berkeliling-keliling namun tak
kunjung sampai ditanah perjanjian.
Inilah fakta dari kecenderungan manusia yang jatuh kedalam
dosa. Oleh karena itu dengan semakin kita memahami keberadaan kita, dan
memahami keterbatasan kita maka kita seharusnya mengubah pola pikir dan sikap
kita terhadap persekutuan dengan Allah yang adalah sumber energi yang tak akan
pernah habis dalam hidup. Kemudia pertanyaan yang akan muncul adalah
1. Kenapa harus kepada Allah kita meminta kekuatan..???
2. Apakah Allah benar-benar memiliki sumber energi yang kita
butuhkan..???
Mari kita bahas bersama-sama,
1. Yesus adalah roti hidup
(Yoh 6:30-35)
32.Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga,
melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
33.Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari
sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
Allah merupakan sumber kehidupan, dari padaNya lah sumber
segala sesuatu. Allah adalah roti hidup yang mampu memberi hidup kepada
"Orang yang memakannya". Perhatikan bahwa roti itu tidak akan menjadi
pengaruh jika kita tidak "memakannya". Dalam nats ini dibutuhkan
respon dari manusia agar roti itu dapat memenuhi kebutuhan energi kita. Apa
respon yang seharusnya kita lakukan adalah Jalin hubungan yang baik dan
berkelanjutan dengan sang pemberi hidup (roti). Sering bergaul dengan Allah
melalui doa-doa kita, melalui pujian kita, melalui saat teduh yang kita lakukan
setiap hari dengan Allah.
Karena dengan begitu maka kita dapat menikmati fungsi roti
yang sesungguhnya, yang dapat memberikan asupan "gizi" yang dapat
memenuhi kebutuhan kita.
Amos 5:4 "Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum
Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!". Perlu kita ketahui
bahwa Allah sangat ingin menjalin hubungan yang baik dengan kita seperti diawal
adam dan hawa. Allah sangat menunggu dan menantika kita untuk bersekutu
denganNya. Lalu tunggu apalagi.
2. Allah adalah sumber mata air yang tidak pernah habis (Yoh
4:1-42)
Dalam kisah pertemuan Yesus dengan perempuan samaria
disebuah sumur, dimana saat itu Yesus kehausan dan meminta air kepada wanita
samaria yang pada saat itu ada disebuah sumur. Yesus berbicara tentang air yang
tak pernah habis pada wanita samaria itu. Yoh 4:13 "Barangsiapa minum air
ini, ia akan haus lagi" . Lalu Yesus melanjutkan perkataanNya Yoh 4:14
"tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan
haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan
menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada
hidup yang kekal."
Dalam nats diatas Yesus ingin mengingatkan kita bahwa saat
kita kekeringan, kehausan karena lelah berjalan sendiri. Maka Allah adalah
sumber air yang dapat menyegarkan kita kembali. Allah adalah satu-satunya
sumber kekuatan dan air segar setiap jiwa yang lelah, setiap jiwa yang kecewa,
setiap jiwa yang tersakiti, setiap jiwa yang takut dan bimbang. Karena Allah
adalah sumber mata air dimana kita dapat memperoleh hidup dan tak akan pernah
kehausan lagi.
Oleh sebab itu makanlah rotiNya dan Minumlah airNya, dan
teruslah bertumbuh sehat, yaitu sehat rohani yang memimpin kita kepada
kehidupan.
Allah adalah sumber energi yang tak akan habis, datanglah
kepadanya segala orang yang letih lesu dan berbeban berat, karena kepadaNya ada
kelegaan dan kekuatan Matius 11:28 "Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Komentar
Posting Komentar
Berbagi Ilmu itu indah.. Salam hijau.